Menulis artikel dengan struktur yang rapi sama-sama menguntungkan penulis dan pembaca.
Bagi
penulis, struktur itu ibarat peta yang membantu penulis menata kata dan
menentukan ruang lingkup tulisan.
Sedangkan
bagi pembaca, sebuah artikel tanpa arah ibarat cerita yang tak jelas
juntrungannya. Misalnya, kita sedang membaca novel, tetapi novel ini dimulai
dari pembunuhan, lalu tiba-tiba meloncat ke akhir cerita, baru kemudian
diperkenalkan tokoh-tokohnya. Kalau aku yang membaca, pasti jengkel.
Nah,
kesimpulannya, artikel memerlukan struktur agar tetap masuk akal dan mudah
diikuti.
Pada
dasarnya, setiap struktur dimulai dari kerangka. Anggap saja seperti
rangka tubuh kita. Tulang-tulang membentuk wujudnya, lalu otot dan daging
menempel untuk melengkapinya.
Begitu juga
dengan kerangka (outline) tulisan yang berfungsi sebagai penyangga
supaya kata-kata dapat melekat dan akhirnya menjelma menjadi artikel yang utuh.
Sebetulnya
membuat kerangka artikel itu tidak sulit, selama kita paham betul topiknya.
Contoh, kalau temanya “kucing”, pertama-tama perlu kita tentukan apa tepatnya
yang ingin kita ulas tentang kucing? Nah, di situlah kita menentukan arah
tulisan.
Lalu,
katakan saja kita memilih membahas “kucing Persia”. Jadi, topik artikel
kita adalah “kucing Persia”.
Setelah
itu, topik dibagi lagi ke dalam beberapa sub-topik. Bisa meliputi asal
usul kucing Persia, ciri-ciri, jenis makanan, rentang usia, dan lain-lain.
Kalau jumlahnya kebanyakan, mau tak mau kita harus memilih. Sub-topik yang
tidak berhubungan antara satu sama lain sebaiknya dihapus, atau mungkin
disimpan untuk dijadikan bahan tulisan lain.
Begitu
beberapa sub-topik penting sudah dipilih, kita tinggal menatanya. Bisa dari
bahasan yang paling umum ke detail yang lebih spesifik. Untuk artikel mengenai
kucing Persia, kerangkanya bisa disusun begini:
- Ciri-ciri
- Jenis
- Keistimewaan
- Makanan
- Pantangan
- Penyakit yang kerap dialami
- Tips merawat
Ketika
sudah masuk ke artikel, sub-topik tadi akan tampil sebagai heading.
Heading ditulis tebal agar pembaca tidak perlu repot mencari bagian spesifik
yang ingin dibaca lebih dulu.
Nah, kalau
topiknya sulit bagaimana? Sebagai penulis SEO, aku tidak selalu dapat
kesempatan menulis tentang bidangku atau topik-topik yang kusukai.
Minggu
kemarin saja seorang klien yang punya toko bahan bangunan meminta artikel
tentang besi beton. Aku memang sedikit tahu dan bisa membayangkan wujud besi
beton di kepala. Namun, sejujurnya aku tidak paham betul soal yang
lain-lainnya.
Nah, kalau
menghadapi topik sulit seperti ini, Google menjadi andalanku. Fitur yang paling
membantu menurutku adalah “People also ask”. Inilah kumpulan pertanyaan yang
banyak ditanyakan orang tentang suatu topik. Karena alasan itulah “People also
ask” ini bisa dijadikan dasar untuk membuat kerangka artikel.
Berikut ini
hasil “People also ask” dari penelusuranku tentang “besi beton”. Ada pertanyaan
yang saling terkait, tapi ada juga yang tidak terlalu nyambung.
- Apa yang dimaksud dengan besi beton?
- Berapakah harga besi beton?
- Besi beton digunakan untuk apa saja?
- Besi beton apakah berkarat?
- Mana yang lebih kuat besi atau baja?
- Berapa jenis besi beton?
- Besi beton yang bagus merek apa?
- Berapa ukuran besi beton rumah 2 lantai?
- Berapa harga besi beton per batang?
- Besi beton untuk apa?
Setelah
disaring mana sub-topik yang saling berkaitan, inilah kerangka tulisan tentang
besi beton yang aku buat:
- Pengertian besi beton
- Kegunaan besi beton
- Jenis besi beton
- Ukuran besi beton
- Harga besi beton
Tetapi ada
juga saat-saat ketika aku tidak punya banyak waktu untuk memeriksa satu per
satu pertanyaan di “People also ask”. Alternatif yang lebih praktis adalah
memakai Keyword Tool.
Gampang
saja: masukkan topik, pilih daerah dan bahasa, lalu klik cari. Dalam sekejap,
kita mendapat banyak sub-topik yang berkaitan.
Malahan
hasilnya sering kali lebih bervariasi dibandingkan “People also ask”, dan itu
adalah kelebihan tersendiri, apalagi kalau kita harus menulis artikel pilar
yang panjang dan membutuhkan banyak bahan.
Nah, itu
tadi caraku membuat kerangka artikel, khususnya untuk artikel SEO. Tapi
rasa-rasanya cara-cara ini bisa dipakai juga untuk jenis tulisan lain.
Kalau kamu sendiri biasanya bagaimana? Apakah selalu membuat kerangka dulu, atau ada cara unik sendiri ketika menulis artikel?
hi! thanks for dropping comment kat my lil blog! salam perkenalan yer!
BalasHapusTerima kasih singgah balik! Seronok rasanya bila boleh terus bersembang dan makin kenal antara kita 😊
HapusAwal saya ngeblog juga seperti itu
BalasHapusSebelum menhadap komputer, saya sudah coret-coret dibuku
Lambat laun, dengan sendirinya akan jalan tanpa petuk tersebut
Yang penting siap gambarnya, nanti akan terwujud atau tangan akan gampang menari nari di papan keyboard.
Justru yang sulit sekarang adalah membuat judul yang sekiranya tidak ada yang menyamain.
Sama dengan mas Djangkaru. awal2 memang pakai struktur yang rapi,makin kesini makin malas ya.padahal bagusnya memang begitu sih, pakai kerangka atau outline dulu
BalasHapus